ISLAM DI PULAU BALI (BAG. 3)


JEMBRANA - BALI

Beberapa informasi dari sumber lokal dan tulisan-tulisan milik Datuk Haji Sirod di Kampung Campaka Loloan Barat menyatakan bahwa kedatangan orang-orang Islam di Jembrana yaitu dari orang-orang Bugis atau Makasar, yang pertama pada tahun 1653 – 1655 masehi. 

Kedua pada tahun 1660 – 1661 masehi, yaitu pada waktu terjadinya peperangan antara kerajaan Makasar dengan Kompeni Belanda (VOC). Kemudian diketahui ada beberapa orang Bugis dari keturunan Raja Baja Makasar dapat melarikan diri dari kejaran kompeni Belanda (VOC) yang berjumlah empat perahu menuju ke Teluk Panggang Blambangan Jawa Timur, mereka berhasil mendarat dengan selamat.   Daeng Nahkoda pimpinan mereka tak lama kemudian hatinya tertarik untuk berhijrah ke Bali, lalu berlayar menuju ke Pulau Bali dan mendarat di Air Kuning dan terus memasuki Kuala Prancak sementara mereka menetap di suatu tempat yang mereka namakan kampung Bajo, termasuk Kabupaten Jembrana. 

Orang-orang Bugis tersebut pertama melakukan perdagangan tukar – menukar barang terutama kain tenun Bugis yang sangat indah dan bagus mutunya, dari sinilah mereka memperkenalkan Islam di tengah masyarakat. Mereka juga berhasil mengadakan hubungan persahabatan dengan pejabat pemerintah dan mengadakan pendekatan dengan keluarga kerajaan, sehingga terjalin tali persaudaraan yang erat terlebih setelah salah satu keluarga kerajaan ada yang masuk Islam. 

Pada waktu kerajaan di bawah pemerintahan Raja I Gusti Ngurah Pancoran banyak terjadi proses Islamisasi oleh orang-orang Bugis. Jadi orang-orang Bugislah yang telah menumbuhkan dan mengembangkan agama Islam di Jembrana Bali. 

0 komentar:

Posting Komentar