TOLERANSI DAN AKULTURASI ISLAM DI BALI

Umat Islam di Bali dalam mengarungi hidup di Pulau Dewata, mereka selalu bekerja sama, bersatu, bergotong royong, saling tolong menolong, hormat menghormati, berbaur menjadi satu dari dahulu sampai sekarang. Umat Islam dapat membawa diri hidup bertoleransi dengan masyarakat yang mayoritas beragama Hindu. Bahkan pemeluk Islam di Bali terus mengalami peningkatan.
Menurut ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yaitu H.Habib, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
  1. Sejak Islam di Indonesia awal perkembangan nya tidak sama seperti di Bali, seperti halnya lewat Wali Songo di Jawa pada waktu itu Islam tidak langsung masuk di Bali sehingga Bali tidak terganggu.
  2. Orang Bali dan orang Islam merasa sama-sama sebagai bangsa Indonesia yang orentasinya adalah bangsa Indonesia. Orang Bali tidak berpikir ala India dan orang Islam tidak berpikir ala Arabia, mereka selalu berorentasi ala Indonesia. 
  3. Islam dan Hindu mempunyai dasar beragama menuju ke laut artinya mengabdikan diri kepada Tuhan.
  4. Hampir setiap orang Islam merasa mempunyai hubungan keluarga dan orang Bali juga merasa sekeluarga dengan orang Islam.
  5. Islam masuk di Bali berbeda dengan Islam masuk di Jawa, Islam masuk di Jawa melalui para pedagang sedangkan Islam masuk di Bali melalui pemerintahan atau kerajaan.

Masih berbicara tentang toleransi dan akulturasi antara umat Islam dan umat Hindu di Bali, ada informasi yang sangat unik dan menarik yaitu adanya perpaduan tempat ibadah di Bali antara umat Islam dan umat Hindu yang terkenal dengan nama “Pura Langgar ”.

Pura Langgar Desa Bunutin Bangli

Pura adalah tempat pemujaan Hindu dan langgar adalah tempat ibadah umat Islam, uniknya keduanya berada dalam satu lokasi masing-masing berdampingan sangat dekat sekali yang lebih uniknya lagi ternyata langgar tersebut dipelihara oleh para Pendeta Hindu sedangkan umat Islam sendiri kiranya belum banyak yang mengetahui. Demikian indahnya toleransi dan akulturasi antara umat Islam dan umat Hindu di Bali.

2 komentar:

  1. Sebaliknya di Aceh dan daerah lain dimana Islam mayoritas, candi-candi Hindu dari jaman pra-Islam dihancurkan sampai tanpa bekas.
    Ketika Islam minoritas, pura-pura baik.
    Begitu Islam jadi mayoritas, sisa-sisa pra-Islam langsung dihancurkan.
    Itukah Rahmatan lil alamin ??

    BalasHapus
  2. Saya sangat tertarik dengan artikel terkait keberadaan Pura Langgar di Bali. Kebetulan saya sedang memiliki tugas karya ilmiah tentang kunjungan wisatawan ke Pura Langgar. Apabila berkenan, saya akan mengirim kuisioner ke email anda, untuk membantu menambah data tugas saya. Mohon balasannya. Terima kasih

    BalasHapus