PENEMUAN GOA SABA’ BATU PAGEH


Perlu diinformasikan bahwa pada hari jum’at Pon tanggal 2 Muharrom 1421 H atau tanggal  07 April 2001 M, telah ditemukan oleh Jamaah Denpasar bersama dengan pengasuh, sebuah goa di tengah tebing yang terjal di Banjar Kangin Desa Ungasan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali. 

Maka setelah pengasuh mendapat izin dari penguasa goa yaitu Tetua Agama Hindu beliau bernama Bapak Drs. Nyoman Mindera lalu mereka memanjat serta masuk ke dalam goa tersebut ternyata di dalam  goa tanda-tanda keislaman tampak dengan jelas antara lain di atas langit - langit ada lubang seperti bekas sundulan kepala sama persis dengan langit-langit di goa Pamijahan di Tasikmalaya Jawa Barat Goa Wali Songo.

Sedangkan di bawah goa tepat di bawah anak tangga ada sebuah batu seperti tempat berwudhu. Kedudukan goa tersebut berada dalam lingkaran Pura Agung Batu Pageh dan penanggung jawabnya seorang Pendeta Hindu yang disebut Pamangku yang bernama I Wayan Ngarah.

Menurut pengasuh goa yang ditemukan tersebut memang goa yang dicari-cari selama ini, sebab tanda-tanda sangat meyakinkan dan sebenarnya goa itu dahulu diperkirakan pernah didatangi dan dibuat Munajat kepada Allah oleh para Wali, seperti halnya di goa Pamijahan di Tasikmalaya Jawa Barat tempat bermusyawarahnya para Wali Songo di Jawa.

Tangga menuju Goa Saba’ Batu Pageh


Adapun nama Goa saba’ Batu Pageh,  pengasuh mendapatkan petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Saba’ berpengertian Sab’atul Auliya’ sedangkan nama Batu Pageh merupakan nama Pura sekaligus nama daerah tersebut dimana goa tersebut berada dan diketemukan.

Goa Saba’ mempunyai nilai tersendiri untuk dijadikan tempat wisata/rekreasi dan berziarahkhususnya wisatawan Muslim yang datang ke Bali, seperti halnya umat Islam berziarah ke Makam Wali Songo banyak juga yang mendatangi tempat-tempat wisata seperti Paciran masuk ke Goa Akbar di Tuban Jawa Timur, Goa Pamijahan di Tasikmalaya di Jawa Barat.

Demikian uraian diketemukannya goa Saba’ Batu pageh di Desa Ungasan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali, dengan diketemukannya goa tersebut maka lengkap sudah hasil penelitian dan penyelidikan, penggalian dalam menelusuri,mencari, menghimpun dan menyusun makam-makam tua atau kuno yaitu makam para Wali yang ada di tanah Bali, menurut petunjuk yang walaupun secara bathiniyah tapi nyata sekali untuk diwujudkan.

Alhamdulillah semoga semua hasil usaha untuk menemukan makam-makam Wali Pitu di Bali dan Goa Saba’ Batu Pageh keseluruhannya dapat membawa manfaat bagi Nusa Bangsa dan Negara khususnya umat Islam setempat.

Setelah pengasuh menyempurnakan hasil penemuannya dan beliau membawa Jamaah dari Surabaya untuk berziarah ke Makam Wali Pitu di Bali, beberapa waktu kemudian beliau wafat dan dimakamkan di Dusun Belahan Desa Wedoro Waru Sidoarjo 

Demikian sejarah penemuan Makam Wali Pitu di Bali beserta keindahan bahasa – bahasa petunjuk yang amat berarti dalam wujudnya Makam Wali Pitu di Bali.

Secara ringkas dapat disimpulkan  :

Kapisan wis kaporo nyoto (yang pertama telah nyata tidak diragukan lagi ke Waliannya)
  • Makam Keramat Pantai Seseh yaitu Makam Pangeran mas Sepuh.
  • Makam Habib Umar Bin Maulana Yusuf di Bukit Bedugul.
  • Makam Habib Ali Bin Abu Bakar Bin Umar Bin Abu bakar Al Khamid di Klungkung.

Kapindo Istijrot (kedua istijrot tersanjung atau tak dihitung, tidak termasuk bilangan Wali Pitu)

  • Makam Dewi Khodijah di Pamecutan
  • Makam Keramat Ubung Pangeran Sastrodiningrat di Ubung Denpasar.

Wujude kembar (wujudnya kembar)
  • Makam Chabib Ali Bin Zaen Al Idrus di Karangasem.
  • Makam Syeh Maulana Yusuf Al Maghribi di Karangasem.

Wis lahir ning durung wujud (sudah ada tapi belum wujud makam)
  • Pada saat penelusuran Makam wali Pitu beliau masih hidup, namun pada tanggal 29 Maret 1999 M beliau telah wafat yaitu Makam Chabib Ali Bin Umar Bafaqih.

Lio bongso (lain bangsa)
  • Yaitu Makam The Kwan Lie atau Keramat Karang Rupit.


0 komentar:

Posting Komentar