PENEMUAN MAKAM WALI PITU PERTAMA


Setelah mendapat kesepakatan untuk mengadakan penelitian lebih mendalam keberadaan makam para Auliya' di propinsi Bali, maka beliau dan para jama'ah mulai berangkat menuju lokasi yang telah diberitahukan oleh saudara Zainul. Setelah sampai di lokasi yang dimaksud mereka langsung menemui juru kunci (Bapak Mangku) yaitu Wayan Cantri. Beliau adalah seorang pendeta Hindu.

Menurut keterangan Bapak Mangku, diperoleh keterangan bahwa makam tersebut adalah makam Raden Amangkurat yang bergelar Pangeran Mas Sepuh dengan gelar Islam Syeh Achmad Chamdun Choirussoleh. Beliau adalah putra Raja Mengwi ke VII Cokorda I dari ibu yang berasal dari Blambangan (Banyuwangi Jatim). Ibunya adalah seorang muslimah dan semasa kecil beliau di didik dan dibesarkan di dalam lingkungan Islami. Setelah dewasa Pangeran Mas Sepuh menanyakan kepada ibunnya mengenai siapa sebenarnya ayahnya. Setelah Pangeran Mas Sepuh mengetahui siapa ayahnya, beliau memohon izin kepada ibunya untuk mencari ayah kandungnya dengan niat akan mengabdikan diri kepada ayahnya sendiri. Dengan berat hati ibunya  melepas kepergian Pangeran Mas Sepuh ke Bali, dan membekalinya dengan sebuah keris pusaka yang berasal dari kerajaan Mengwi.

Namun setelah Pangeran Mas Sepuh bertemu dengan ayahandanya, Raja Mengwi maka terjadilah kesalahpahaman diantara keduanya. Karena tidak ada rasa saling pengertian maka Pangeran Mas Sepuh  memutuskan untuk untuk kembali ke Blambangan . 

Dalam perjalanan pulang sesampainya di Pantai Seseh sewaktu Pangeran Mas Sepuh hendak menyebrang, tiba-tiba beliau di serang oleh segerombolan orang bersenjata yang tak dikenal dan terjadilah perkelahian diantara kedua belah pihak.

Lama-kelamaan perkelahian ini memakan korban, akhirnya Pangeran Mas Sepuh mengeluarkan senjata pusaka yang berupa keris dari pemberian ibunya, dan terjadilah peristiwa aneh, ketika Pangeran Mas Sepuh mengeluarkan keris pusaka itu dan mengacungkannya ke atas tiba-tiba sekelompok orang yang menyerang beliau terdiam tak dapat bergerak laksana sebuah patung.

Namun karena jiwa pemaaf yang dimiliki oleh Pangeran Mas Sepuh, mereka dimaafkan dan akhirnya menyerah serta memohon maaf kepada Pangeran Mas Sepuh.

Selang beberapa lama seusai kejadian tersebut Pangeran Mas Sepuh wafat dan dimakamkan di Pantai Seseh Desa Munggu Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Propinsi Bali dan dikenal dengan : “KERAMAT PANTAI SESEH”

 Makam Keramat Pantai Seseh

0 komentar:

Posting Komentar