MEMBENTUK JAM’IYAH MANAQIB


Setelah itu disepakati bahwa kegiatan membaca manaqib akan diadakan satu bulan sekali yaitu pada hari kamis malam jum'at pon berpusat di jalan Gunung Merbabu. Kegiatan ini diawali dengan membaca ayat suci Al Qur'an, Yasin dan Tahlil.

Pada mulanya perkumpulan ini diberi nama “JAMAAH AKHLAKUL KHASANAH GERBANG KERTASUSILA”, karena pesertanya adalah individu-individu yang berasal dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan. 

Namun setelah semakin heterogennya para jama'ah maka nama perkumpulan ini berubah menjadi “JAMA'AH AKHLAKUL KHASANAH JAM'IYAH MANAQIB AL JAMALI”, yang berarti : Warga berbudi baik dalam kumpulan manaqib dari orang-orang Jawa, Madura dan Bali.

KEGIATAN MANAQIB

Kegiatan manaqib dilaksanakan pada setiap bulan pada hari kamis malam jum'at pon bertempat di rumah-rumah para jamaah secara bergantian.

Selain membaca Manaqib, Yasin, dan Tahlil pada malam harinya (Nisfullail / tengah malam) diadakan Sholatul Lail dan Istighosah, pada siang harinya apabila ada waktu senggang para jama'ah sering bersilaturahmi ke kediaman para Ulama, para Ustadz yang berada di Denpasar dan sekitarnya untuk memohon fatwa dan do'a.

Demikianlan asal mula berdirinya Jamiyah Manaqib Al Jamali yang menjadi tonggak sejarah Wujudnya Makam Wali Pitu di Bali.

0 komentar:

Posting Komentar